Forum Dosen FISIP #28: Implementasi Kebijakan Pencegahan Korupsi pada Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat

Asep Iqbal
3 Min Read

Forum Dosen FISIP (FDF) kembali digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Rabu, 11 Juni 2025. Acara yang memasuki seri ke-28 ini diselenggarakan di Aula Utama FISIP UIN Bandung dengan mengangkat tema “Implementasi Kebijakan Pencegahan Korupsi pada Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Barat” yang merupakan hasil penelitian dosen yang menjadi pembicara pada forum ini.

Dr. Faizal Pikri sebagai Wakil Dekan II membuka forum diskusi dosen bulanan ini dengan menekankan pada pentingnya pembahasan pencegahan korupsi untuk menjadi subtema dalam mata kuliah untuk mahasiswa.

Tampil dalam FDF ini adalah Dr. Ibnu Malik (Dosen Jurusan Administrasi Publik FISIP) sebagai Pembicara dan Dr. Hasan Mustapa  (Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP) sebagai Penanggap. Acara ini dimoderatori oleh Meli Fauzia, M.A.  (Dosen Jurusan Sosiologi FISIP).

Ibnu Malik memulai diskusi ini dengan menyoroti dampak buruk yang diakibatkan oleh tindakan korupsi baik itu di masyarakat maupun di institusi pendidikan tinggi. Kasus korupsi yang kini telah menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat dari pejabat tinggi hingga pejabat desa menjadi latar belakang masalah yang diangkat menjadi penelitiannya.

Penelitian Ibnu Malik mengkaji bagaimana implementasi regulasi pencegahan tindakan korupsi di tiga kampus negeri, yaitu UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Syekh Nurjati Cirebon dan Universitas Siliwangi.

Dalam paparannya, Ibnu Malik menekankan bahwa kampus harus menjadi zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang kemudian diformulasikan dalam sebuah kurikulum dan unit atau lembaga anti korupsi di kampus. Hal ini bertujuan agar nilai moral anti korupsi terinternalisasi di kalangan civitas akademika, terutama di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dalam tanggapannya, Hasan Mustapa mengangkat kemerosotan nilai moral di banyak kementerian dan lembaga sehingga menjadi sarang korupsi. Ironisnya, KPK justru mengalami pelemahan sehingga tidak mampu maksimal melakukan pemberantasan korupsi. Menurutnya, kampus harus menjadi ekosistem awal penanaman etika moral anti korupsi sejak dini.

Para partisipan acara ini aktif memberikan berbagai tanggapan yang beragam pada materi yang disampaikan kedua narasumber. Tanggapan dari partisipan ini bermuara pada harus adanya tindakan “memotong” generasi korup yang bisa dimulai dari lingkungan kampus seperti UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Writer:Impiani
Editor: AI

Share This Article