Pada 23 Desember 2020, Jerusalem Post menyebutkan bahwa Indonesian akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel menyusul 4 negara Arab sebelumnya, yaitu Sudan, Tunisia, Uni Emirat Arab dan Maroko. Isu ini tentu saja menarik untuk dibahas. Mengapa berita ini muncul di akhir masa pemerintahan Trump? Urgentkah pembukaaan diplomatik dengan Israel sekarang? Adakah cara agar Indonesia bisa memainkan peran maksimal sebagai mediator bagi konflik Israel-Palestina?

Temukan jawabannya bersama Dr. Irman G. Lanti, pakar hubungan internasional dan ilmu politik dari Unpad dan Unas. [ami]