Centre for Asian Social Science Research (CASSR) bersama Program Studi Ilmu Politik UIN Bandung mengadakan Forum Dosen Fisip ke-26 di Aula FISIP Kampus 1 UIN SGD Bandung, Kamis (26/11/2024). Forum tersebut mengangkat tema “Pilkada Jabar 2024 dan Masa Depan Sunda; menelaah Visi dan Rekam Jejak Calon Gubernur-Calon Gubernur”. Forum ini dihadiri oleh kalangan akademisi FISIP, baik dosen maupun mahasiswa.
Sesuai tema yang diangkat, setiap pembicara berusaha menakar masa depan orang sunda di tangan calon gubernur Jawa Barat. Hal itu dilakukan melalui membedah setiap visi yang dicanangkan oleh setiap pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur. Perwakilan program studi Ilmu Politik Dr. Asep Sahid menjelaskan bahwa tidak ada satu pun paslon yang dengan gamblang menyinggung masa depan sunda.
Beliau menjelaskan bahwa dari keempat paslon tersebut tidak didapati paslon yang menjelaskan cara memajukan budaya sunda dalam visi misi mereka. “Terkait dengan kesundaan saya baca dari keempat pasangan, secara eksplisit tidak ada yang menyampaikan tentang bagaimana memajukan budaya sunda atau sunda,” Ujarnya.
Meskipun begitu, bukan berarti pemilihan gubernur tidak akan berpengaruh kepada masa depan sunda. Gubernur baru nantinya akan mempengaruhi bagaimana sunda bertahan. Dr. Asep Sahid juga menjelaskan bahwa beberapa aspek dalam masyarakat sunda akan terdampak. Seperti budaya sunda, golongan orang sunda: pituin; mukimin; adimin, dan juga golongan masyarakat sunda mulai dari yang konservatif maupun yang progresif.
Di sisi lain, perwakilan program studi Administrasi publik, Dr. Nanang Suparman menerangkan bahwa visi setiap calon sudah dapat dikatakan komprehensif. Hal itu bisa terjadi karena jika seluruh visi para paslon gubernur dan wakil gubernur disimpulkan akan menggambarkan kebahagiaan dunia maupun akhirat. “Ini sudah komprehensif ini. Sudah mencakup semua bahagia dunia akhirat,” Jelasnya sambil berdiri di podium.
Selain menyinggung persoalan visi setiap paslon para pemateri juga menyoroti bagaimana mestinya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini mestinya berjalan. Perwakilan dari Program Studi Sosiologi, Dr. Hikmat berharap pilkada 2024 berjalan semestinya. Ditambah, dia berpendapat bahwa hal itu hanya bisa dicapai dengan adanya peran pengawasan dari setiap lapisan masyarakat.
Beliau menekankan perangnya pengontrolan dari berbagai lembaga, baik pemerintah maupun non pemerintah. “Pengawasan bisa dilakukan oleh semua pihak. (Termasuk) LSM, aktivis, relawan, mahasiswa, tokoh masyarakat, kalangan akademik dan sebagainya. Kita harus mengambil bagian dan tidak boleh menjadi masyarakat yang pasif melihat fenomena ini,” Tuturnya.
Reporter: Faiz Al Haq